Miliki Iman Yang Benar
Memiliki Iman Yang Benar. Shalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, renungan kita saat ini adalah; Memiliki Iman Yang Benar.
Orang percaya seringkali dikatakan sebagai orang yang beriman. Pertanyaannya adalah, apakah sebagai orang percaya kita sudah memiliki iman yang benar?. Sebab iman bukan hanya sekedar pengaminan akali, dimana cukup kita mengaku dengan mulut bahwa kita percaya kepada Allah lalu diselamatkan.
Iman adalah, penurutan akan kehendak Allah. Itu artinya apa pun yang diperintahkan Allah, apapun yang dikehendaki oleh Allah, harus kita lakukan, sekali-pun perintah itu bertentangan dengan kehendak diri kita sendiri, atau bertentangan dengan pola hidup manusia pada umumnya yang ada di sekitar kita.
Kita seringkali mendengar khotbah atau orang lain berkata bahwa, kita harus beriman seperti Abraham beriman. Sebab Abraham juga dikatakan sebagai bapa orang beriman. Yang perlu diingat di sini adalah, iman Abraham adalah iman yang disertai tindakan. Saat Allah memanggil Abraham keluar meninggalkan Urkasdim menuju negeri yang akan di tunjukan oleh Allah kepadanya, Abraham melakukan perintah Allah.
Ibrani 11:8-10
11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Jadi orang percaya juga harus memiliki iman yang demikian, yaitu iman yang disertai dengan tindakan atau perbuatan. Jadi kalau saat ini Allah memanggil kita menuju negeri yang dijanjikan oleh Allah, yaitu suatu negeri yang dibangun oleh Allah sendiri, kita harus membuktikan iman kita dengan perbuatan yaitu hidup melakukan semua kehendak Allah.
Panggilan untuk mewarisi negeri yang dijanjikan oleh Allah, harus membuat kita berani mengambil keputusan untuk meninggalkan segala sesuatu yang kita miliki saat ini, termasuk dunia dengan segala kesenangannya, sekali-pun itu menyenangkan bagi kita. Kita harus memilih untuk lebih menuruti kehendak Allah, bila kita ingin memiliki negeri yang dijanjikan Allah yaitu Kerajaan surga.
Bagaimana caranya supaya kita bisa melepaskan diri dari keterikatan dengan dunia ini?.
Kita harus memiliki sebuah kesadaran bahwa, apa pun yang kita miliki saat ini semuanya itu tidak bernilai kekal. Dan semua yang kita miliki saat ini sesungguhnya bukan milik kita sendiri, tetapi itu semua adalah milik Tuhan. Sebab saat kita berkata kita percaya Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka seluruh hidup kita menjadi milik Allah sepenuhnya.
1 Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kalau kita tahu dan kita mengerti sekarang bahwa apa pun yang kita miliki saat ini tidak bernilai kekal, tidak bisa kita bawa sampai berada dibalik kematian, mengapa kita harus mempertahankan segala sesuatu yang kita tahu itu adalah sia-sia.
Iman orang percaya yang benar bukan untuk memiliki dunia ini dan menikmati segala kesenangan dunia saat ini. Tetapi iman orang percaya yang benar adalah menanti-nantikan kota yang dibangun oleh Allah sendiri yaitu langit baru dan Bumi yang baru. Itulah Yerusalem baru yang harus kita rindukan melebihi apa pun dan siapa-pun.
Persoalannya adalah, selama ini kita sudah terlanjur menerima pengajaran yang salah, dimana kita diajar bahwa cukup percaya kepada Allah dengan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah juruselamat maka secara otomatis setelah kita mati akan masuk surga.
Kalau itu yang kita percayai selama ini, maka saya harus katakan dengan jujur bahwa saudara telah masuk dalam penyesatan yang luar biasa. Sebab percaya kepada Kristus, berarti kita harus hidup sama seperti Kristus telah hidup. Jika tidak hidup sama seperti Kristus telah hidup maka sesungguhnya kita belum percaya.
1 Yohanes 2:6
2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Jadi jika kita berkata kita beriman seperti Abraham beriman, maka kita harus tunjukkan iman kita dengan perbuatan, bukan sekadar mengaku dengan mulut. Abraham menunjukan iman-nya kepada Allah dengan perbuatan. Artinya semua perintah Allah Abraham lakukan sesuai dengan kehendak Allah.
Saat ini telah terjadi penyesatan yang begitu luar biasa, karena pengajaran yang kita terima selama ini adalah cukup percaya saja maka kita akan selamat. Padahal percaya itu adalah penurutan akan kehendak Allah. Jadi kalau kita percaya tetapi tidak menuruti perintah Allah, maka itu bukan percaya.
Yakobus 2:20,26
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Jika demikian bagaimana mungkin kita bisa berkenan kepada Allah. Bagaimana mungkin kita bisa dibenarkan oleh Allah, jika kita tidak hidup menuruti akan perintah Allah.
Jadi iman kita akan menjadi iman yang mati, atau iman yang tidak dapat diperhitungkan sebagai kebenaran, kalau kita tidak mau meninggalkan dunia ini dengan segala kesenangannya dan hidup melakukan kehendak Allah.
Tidak hidup melakukan kehendak Allah adalah sama dengan orang yang tidak beriman. Dan itu artinya kita juga tidak mungkin diperkenankan untuk masuk dalam Kerajaan Allah. Tidak diperkenankan masuk ke dalam Kerajaan Allah artinya akan terbuang dari hadapan Allah ke dalam kegelapan abadi yang penuh dengan siksaan yang luar biasa dan tinggal dalam penderitaan dan kehinaan kekal.
Ibrani 11:6
11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia
Orang yang beriman harus berani mengambil tindakan untuk memutuskan persahabatan dengan dunia ini. Sebab bersahabat dengan dunia berarti kita menjadikan diri kita sebagai musuh Allah.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Jika demikian, masih maukah kita bersahabat dengan dunia ini, kalau sekarang kita tahu bahwa bersahabat dengan dunia berarti tidak diterima di Kerajaan Allah.
Kalau orang percaya tidak mau bertobat dengan sungguh-sungguh dan tetap tinggal di dalam iman yang palsu, artinya iman yang hanya percaya tanpa perbuatan namun tetap berharap akan masuk surga, maka saat ini sesungguhnya mereka sedang berjalan menuju kebinasaan kekal.
Diakhir renungan ini saya harus berkata dengan tegas bagi kita semua bahwa, hidup dalam penurutan akan kehendak Allah adalah harga mati yang harus kita bayar jika kita ingin diterima dalam Kerajaan Allah Bapa di surga. Amin.
Renungan oleh Pdt.Franky Tutuhatunewa