Harta Menjadi Alat Pelayanan
Cara hidup jemaat mula-mula sungguh luar biasa; mereka mempraktekkan kasih, senantiasa sehati sepikir, sangat peka terhadap kebutuhan orang lain, mereka saling berbagi rela berkorban, firman Allah yang dibaca hari ini dari Kisah Para Rasul 2:34b katakan: “karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu.” Ini suatu bentuk pengorbanan yang luar biasa, mereka menggunakan apa yang ada pada mereka bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tapi kepentingan orang lain juga, hal seperti itu mungkin sulit ditemukan sekarang ini.
Firman ini sangat kontradiktif bila dibandingkan dengan keadaan manusia sekarang, dimana banyak orang cenderung egois dan kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Pola hidup jemaat mula-mula ini menjadi seperti sebuah ‘tamparan keras’ bagi jemaat Tuhan saat ini. Kita tanpa sadar terkontaminasi gaya hidup orang dunia, tidak peduli dengan saudara seiman, mulai membangun kubu-kubu dan sengaja menutup mata terhadap mereka yang membutuhkan. Menyedihkan sekali kalau kita orang Kristen tapi tidak punya kasih dalam wujud nyata. Memiliki kasih adalah mutlak bagi kita karena Tuhan menempatkan kita di dunia ini untuk menjadi saksi-Nya, sebab orang lain menilai kita bukan dari apa yang kita ucapkan saja, tapi dari apa yang telah kita perbuat bagi mereka.
Oleh sebab itu sebagai keluarga Kristen, manakala kita memiliki harta jadikanlah itu sebagai alat untuk memperlancar pelayanan, untuk menolong orang lain, sebab semua yang kita miliki itu asalnya dari Tuhan, gunakan lah untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.
Doa: Bapa dalam nama Yesus, kami bersyukur atas berkat yang Engkau curahkan dalam hidup kami, ajarkan kami agar dapat memanfaatkan segala harta yang Engkau beri untuk menopang, memperlancar dan mensukseskan pelayanan dan dapat menolong orang lain, dalam nama Yesus. Amin.