Cara Mengampuni Mantan Yang Telah Menyakiti Kita
Ditinggal oleh seseorang yang paling kamu percaya di dunia ini bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi jika kamu tau bahwa orang itu meninggalkan mu karena ada orang baru di dalam hatinya. Biasanya hal ini dapat membuat sebuah luka yang sangat dalam pada hati kita, sehingga muncul kepahitan yang rasanya tidak akan pernah hilang.
Saya percaya setiap orang yang sedang membaca artikel ini bukanlah orang-orang yang ingin dikuasai oleh kepahitan tersebut, melainkan kalian adalah orang-orang yang ingin terbebas darinya tetapi tidak tau bagaimana caranya. Oleh karena itu, pada artikel ini saya ingin berbagi akan bagaimana cara mengampuni mantan pasangan yang telah menyakiti kita.
Cara yang pertama dan terutama adalah berdoa. Saya tau ini adalah sebuah tips yang kedengarannya sangat standard, tapi dengarkanlah saya terlebih dahulu. Pengucapan doa adalah sebuah pintu yang Tuhan telah sediakan bagi kita untuk meminta kekuatan kepada-Nya dan menerima kekuatan dari-Nya. Lebih dari itu, pengucapan doa dapat memperkuat hubungan kita dengan Tuhan, dan sesungguhnya, kekuatan kita dalam mengalahkan kepahitan di hati kita akan sangat ditentukan dengan seberapa akrabnya hubungan kita dengan Tuhan.
Kita harus mengetahui dua hal ketika kita ingin mengampuni. Yang pertama: Tidak ada gunanya menyimpan kepahitan. Kepahitan hanya akan menghancurkan kita; menyimpan kepahitan adalah seperti meminum racun sendiri dan berharap orang lain lah yang mati. Yang kedua: Tuhan mengajak kita untuk mengampuni bukan untuk iseng, melainkan untuk kebaikan kita. Dia ingin membebaskan kita dari belenggu-belenggu kepahitan yang menahan kita dalam berjalan maju di dalam hidup. Tuhan tidak mengajak kita untuk mengampuni karena orang itu layak untuk diampuni. Tetapi Dia mengajak kita untuk mengampuni seperti Dia sudah mengampuni kita.
Ini lah basis kita dalam mengampuni—karena Yesus telah mengampuni kita dari semua dosa-dosa kita.
Yesus mengatakan: “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih” (Lukas 7:47). Kebenarannya, kemampuan kita dalam mengampuni akan ditentukan dengan seberapa sadarnya kita akan pengampunan yang Yesus telah berikan kepada kita.
Lebih dari itu, selain berdoa bagi diri kita sendiri, saya juga ingin mengajak kita untuk berdoa bagi mantan pasangan kita yang telah menyakiti kita. Mungkin tips ini terdengar tidak masuk akal, namun percayalah bahwa ini akan sangat berguna agar kita bisa mengampuni. “Pengucapan doa mungkin tidak selalu mengubah keadaan yang didoakan, tetapi pengucapan doa akan selalu mengubah orang yang mengucapkannya.”
Ketika kamu sungguh-sungguh mau mengampuni, Tuhan akan membantumu dalam mengampuni. Tetapi jika kamu menolak untuk mencoba mengampuni, kamu tidak akan pernah bisa. Maka itu, mulai hari ini, berdoalah untukmu dan juga untuk mantan pasanganmu yang mungkin telah menyakiti kamu. Jangan berharap agar orang yang telah menyakitimu itu hancur, tetapi berharaplah agar orang tersebut dapat sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Berdoalah agar Tuhan memimpin kamu sehingga dapat menemukan yang terbaik yang dapat membangunmu di masa depan, dan berdoalah juga agar mantan pasanganmu itu dapat menemukan yang terbaik yang dapat membangun dia juga di masa depan. Jangan biarkan kepahitan yang berkuasa di hatimu, tetapi biarlah kasih yang berkuasa di hatimu.